Observasi Usaha Pabrik Tahu

shares |


Laporan Hasil Observasi Usaha ke Pabrik Tahu


Pada saat kami di semester 2, kami mempunyai tugas kelompok dari mata kuliah kewirausahaan yang di ajarkan oleh dosen kami yang bernama Dra. Faridah M.M, untuk melakukan observasi ke suatu tempat usaha. Lalu kami mempunyai ide untuk melakukan observasi usaha ke pabrik tahu yang beralamat di wilayah Ciracas, Jakarta Timur.



Kami berbicara dengan salah satu karyawan Pabrik Tahu, beliau bernama Bapak Tatang yang akan menjadi narusumber untuk memberikan informasi tentang pabrik tahu terserbut.

Menurut narasumber yaitu Bapak Tatang, pabrik ini berdiri sejak tahun 1974 silam yang dimiliki oleh Almarhum Bapak Otto yang berasal dari Ciamis, namun sekarang Pabrik Tahu ini dikelola oleh anaknya yaitu Bapak Asep Wawan. Bapak Tatang sudah menjadi karyawan cukup lama di pabrik tahu ini dan sudah memiliki keahlian sendiri dalam mengolah tahu. Karyawan yang di Pabrik Tahu ini ada 2 orang, sedangkan untuk pedagang tahu ada 11 orang. Tempat pabrik tahunya tidak terlalu besar, hanya cukup untuk mengolah tahu dan tempat tinggal karyawan dari pabrik tahu tersebut.

Modal awal yang dikeluarkan tidak begitu mengetahui, yang saya ketahui modal ini merupakan modal milik sendiri. Masing-masing pedagang tahu memiliki omzet dari Rp 300.0000 hingga Rp 700.000 perhari, dan untuk gaji karyawan yang di terima yaitu Rp 50.000 perhari.

Secara garis besar omzet perhari yang di dapat oleh Bapak Asep yaitu kurang lebih Rp 3.300.000, tetapi jika sudah dikeluarkan untuk biaya operasional maka kurang lebih yang di dapat sekitar Rp 1.500.000 perhari. Sedangkan profit sebulan yang di dapatkan oleh Bapak Asep sekitar Rp 40 juta sampai Rp 45 juta, begitulah yang di ungkapkan oleh Bapak Tatang selaku narasumber kami.

Pendapatan perhari naik turun tergantung perkembangan pasar sedang naik atau sedang turun, jadi keuntunganpun tidak menentu. Di hari sabtu dan minggu pemesanan tahun menurun, dihari biasa pemesanan tahu minimal 4 bak, sedangkan sabtu dan minggu hanya 3 bak, ujar Bapak Tatang. 

Pada saat kami melihat dan mengamati  cara pembuatan tahu, tidak kami sangka ternyata kami beruntung bisa bertemu dengan istri Bapak Asep yaitu Ibu Maya selaku menantu dari pemilik pabrik tahu tersebut. Lalu bercerita kalau mengelola pabrik tahu itu ada hambatan dan harus sabar menghadapi hambatan tersebut. Hambatan yang pernah dialami yaitu ketika pertimbangan pasar sedang turun dan pada saat melakukan kesalahan dalam proses pembuatan tahunya, tapi itu semua dijadikan tolak ukur untuk kedepannya dan harus hati-hati serta sabar pada saat proses pembuatan tahu itu berlangsung.

Ibu Maya juga memberikan tips untuk pemula entrepreneur yang harus dilakukan untuk mempertahankan usahanya. Tips nya yaitu:
Anda harus menghemat penghasilan yang didapat, jadi jika sewaktu waktu ada kendala seperti harga bahan-bahan mentah naik, maka anda tidak mengalami kesulitan. Anda harus mengontrol pengeluaran yang ada dan jangan sampai berlebihan, selain itu anda harus belajar dari pengalaman dan harus jujur menjalani usaha yang Anda lakukan

Berikut beberapa foto tentang “Pabrik Tahu”

 

  Bapak Tatang - Narasumber Kelompok Kami


Bapak Asep Wawan - Pemilik Usaha Pabrik Tahu

Proses penggilingan kacang kedelai

Proses Perebusan Kacang Kedelai yang sudah halus

Tempat Perebusan Kacang Kedelai

Tempat penguapan Kacang Kedelai menggunakan kayu bakar


 Proses Pemisahan ampas kedelai dengan air

Penyaringan Bubur Kedelai yang akan menjadi tahu

Proses Pemotongan Tahu selagi hangat

Proses pengepakan ke dalam bak tahu


Sekian hasil laporan observasi yang pernah kami kunjungi, semoga informasi ini bermanfaat dan mengiinspirasi pembaca untuk menjadi seorang wirausaha.


Penulis: Ranti Hernindya
Kelas: AP 201

Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar